Monday, September 30, 2013

Gerakan Indonesia GoBlog Banget



-GeraKAN INDONESIA-
-GoBlog BaNget-









”Setiap kondisi berkomposisi”

Apa tema yang cocok bagi catatan-catatan kecilku?. Bagaimana logo yang cocok dengan tema ini dan itu?. Desain warna apa yang paling sesuai dan eye catching untuk dipampang di sudut tab ?. Perlukah diganti background yang sudah tiga tahun jadi kelambu tulisanku?. Bagaimana template, kolom page, marquee, visitor traffic alias statistik, atau translator yang paling oke?. Sebaiknya menggunakan tampilan default yang sederhana atau lebih pantas diubah menjadi tampilan blogskin yang kece meskipun harus edit-edit HTML berjam-jam?. Apakah termasuk friendly visitor atau membosankan plus menjengkelkan karena terlalu loading lama ?. Adakah bila dipasang  TV Online dan lagu yang otomatis on akan tidak mengganggu pengunjung?. Ya, barangkali itulah beberapa kepenasaran yang bakal ada di kerutan syaraf-syaraf otak anda, jika anda adalah seorang “Blogger”. Kegiatan ngeblog memang sudah tidak asing lagi didunia, diberbagai negara, diberbagai kalangan, dari berbagai umur, dan dengan berbagai tujuan. Mulai dari yang blogging karena memang hobi nulis, alternatif buku harian digital, marketing produk barang dan jasa, obsesi wartawan alias informan atau jurnalis freelance, atau sekedar proyek haha-hihi yang gak jelas.


Kegiatan ngeblog memang sudah tidak asing lagi dikalangan para netters, yang kuantitasnya naik signifikan sejak tahun 90-an dimana di Indonesia mulai gampang pasang-pakai internet. Baik domain gratis atau berbayar, yang penting wadah untuk menuangkan ide-ide ini memang efektif dan menyamankan bagi banyak orang. Karena benar-benar bisa melepaskan penat kejenuhan yang tertahan. Ibarat manusia butuh WC bin toilet alias ponten untuk melakukan pup. Sebagaimana tinja yang diujung bolongan mungkin, tidak boleh dikeluarkan sembarangan ya. Tapi blogging agaknya pun jauh berbeda dengan hal ini. Karena blogging bisa dilakukan kapan saja kita mau, kapan saja kita bisa, asalkan otaknya mumpuni, apakah pernyataan seperti ini relatif ?. Sedangkan boker hanya bisa dilakukan hanya jika sudah kebelet, dan takkan mungkin dilakukan tanpa passion, meskipun dipaksakan dengan tenaga 1500 tenaga kuda sekalipun saya kira, tapi barangkali jebol juga.


Pasalnya, tulisan ini akan mencoba menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan “Gerakan Indonesia GoBlog Banget”. Sebelumnya jangan salah sangka dulu. Ini bukan gerakan untuk menggoblokan Indonesia atau menjadikan Indonesia semakin goblok, karena konotasi dari GoBlog yang mentereng dijudul diatas. Namun, “Gerakan Indonesia GoBlog Banget” adalah sebuah gerakan yang mengajak seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk saling bergandeng tangan. Demi menyambung ukhuwah Islamiyah, mempererat persaudaraan, menumbuhkankan nasionalisme, mengkekalkan iman dan taqwa kepada Alloh Swt. Sang Pencipta. Dengan cara apa?, ngeblog bersama-sama, membaca ilmu dan menuliskan ilmu, membumikan pengetahuan. Jadi, makna daripada “GoBlog” diatas adalah Go-Blog, mari blogging.


Ketentuanya, sebenarnya progam “Gerakan Indonesia GoBlog Banget” ini adalah progam komplemen dari “Reading a million books progam”. Kenapa disebut komplemen?, karena keduanya adalah progam yang sengaja saling melengkapi satu sama lain. Ibarat hati dan akal, akar dan batang, langit dan bumi, air dan kehidupan, sehingga merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Karena tentu akan menjadikan kepincangan bahkan kematian dalam ranahnya. Kedua perihal progam ini adalah sel-sel dari embrio sebuah jaringan online organisation nirlaba pertama di Indonesia. Yaitu GSO (Global Sosial Organization), sebuah organisasi sosial yang bergerak hampir di berbagai bidang mulai dari pendidikan, politik, media sosial, ekonomi, teknologi, seni, lingkungan dan alam, kesehatan, sejarah, budaya, informasi, keamanan, HAM, demokrasi, transparansi pemerintah, donasi sosial dan banyak lini lain di lebih dari 30 negara. Tagline sederhananya, “From Heart, To Heart”. Sebuah organisasi yang memiliki planning untuk membangun rumah singgah bagi anak-anak jalanan, menyediakan pengajaran gratis, mengakomodasi pusat-pusat keilmuan, memanajemen budaya, menjalankan peran sebagai insinyur sosial, melakukan pencegahan-pencegahan penakit peradaban, mengakomodir kedermawanan, menanamkan meme kebijaksanaan dan sifat ksatria pada seluruh masyarakat Dunia, dan visi serta misi yang tentunya tak dapat disebutkan secara detail.


Tagline kami yang perlu dicamkan dihati kita adalah, “Reading science, Writing science”. Kenapa harus “Membaca ilmu, Menulis ilmu”. Kami sebagai generasi abad ini berniat menyuarakan agar kita terus melakukan introspeksi diri, lebih prihatin dan mawas diri didalam menjalani kehidupan. Sebagaimana seorang guru yang bijak diatas dunia telah berpesan. “Barangsiapa tak mau merasakan pahitnya belajar, dia takkan pernah merasakan manisnya ilmu”. Sebab adanya belajar itu telah banyak mencerahkan pikiran dan hati para manusia, sehingga amat sangat penting. Telah banyak merubah kesaksian hidup, bahwa hidup dengan ilmu menjadikan hidup lebih damai. Mari bergabung dalam gerakan ini untuk bersama-sama mennyongsong masa depan yang lebih cerah. Kita pernah punya pengalaman kecil yang ditampakkan di sekolah-sekolah dunia. Yang mana kita pun mendapatkanya, lewat sebuah pentas kecil, pula disekolah terbanggakan pada masa-masa awal. Bersama sahabat-sahabat, saudara-saudari mukmin, yang mengajari kami tentang arti harapan, dengan menghadirkan dilalah daripada lilin. Benarlah kata Merry Riana, “Hanya lilin yang menyala yang bisa menyalakan lilin lain, hanya orang yang terinspirasi yang bisa menginspirasi orang lain”. Ketahuilah, semangat itu menular. Tidakkah anda melihat perangai orang-orang besar yang telah banyak makan garam kehidupan. Luqman, Julius Caesar, Alexander Agung, Napoleon Bonaparte, Sun Tzu, Confusius, Tan Malaka, Soekarno, Plato, Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, dan banyak orang-orang yang tercatat oleh sejarah aliran mainstream. Yang telah banyak membaca dunia, dan menuliskan suara-suara hati dan ide-ide di akal mereka sehingga mereka didengar. Ya, meskipun toh mereka bukan orang yang benar-benar lurus bak para nabi dan rasul. Tapi yang perlu kita jadikan pelajaran disini adalah, bahwa mereka mengikat ilmu dengan mencatatnya sehingga bermanfaat bagi reuni-reuni pengetahuan. Ketahuilah, akal kita lah terbatas. Dan sebab adanya keterbatasan itulah ada ketidakterbatasan. Yang selalu menjadi misteri nan agung dan luhur daripada sanubari kita.


Selagi muda, selagi lapang, selagi sehat, selagi punya waktu, selagi ingat, selagi jernih pikiran, selagi bersatu, selagi ada kesempatan didepan mata, selagi belum berat memikul tanggung jawab. Mari turun tangan memberbaiki diri serta ciptaan. Seringkali kita harus dengan hati dan spontanitas bertanya kepada diri sendiri, “Apakah sekarang saya adalah orang yang ingat kebajikan atau lupa?. Saya termasuk yang berpengaruh atau terpengaruh?, masih adakah kesempatan yang super mahal itu untuk kugunakan?. Dan sebagainya pertanyaan dalam bermuhasabah terhadap dunia. Mari memelihara adab, meskipun toh kita bukan orang yang paling suci nan sempurna, hanya berusaha memperbaiki keadaan. Organisasi ini akan sangat menerima dengan tangan terbuka lebar bagi siapa saja yang berhati besar dan siap menjadi relawan. Relawan bagi diri sendiri dan juga bagi dunia. Orang-orang yang memberanikan diri untuk lebih keras terhadap diri sendiri demi hukum, demi adab, demi keluhuran, demi kebebasan dari kemalasan, dan demi keteguhan keyakinan.


Apa yang menarik dari berkarya?, Untuk apa kita berkarya?, Dan terutama menuliskan dunia dalam hal ini?. Kadang rata-rata orang akan berpikir, jika memutuskan untuk berkarya baik diranah retorik maupun tindakan. Bukan hanya pujian, ekspresi kebanggaan, kesalutan, tapi juga seringkali datang bertubi-tubi kritik, hujatan, cercaan, cacian dari berbagai pihak. Sehingga, tak hanya kadang, tapi sering setelah kita melakukan sesuatu baru muncul aksen-aksen ; “Mengapa tidak saya lakukan seperti ini dan seperti ini?”, atau “Seharusnya seperti ini?”. Tapi, hal demikian merupakan kewajaran yang dapat diterimalah. Yang jelas, takut berkarya bagi kebajikan adalah salah, berkarya berkarya saja, sisanya tawakkal saja jadi apa. Tuhan menciptakan rasio adalah untuk berpikir, artinya adalah sebuah tindakan kejahatan barangsiapa membunuhnya, “kriminal!”. Tak peduli dari kapling dunia mana anda, jalah-jalan tikus Jakarta, pinggiran pelabuhan, pedatnya perkotaan, sunyinya pedesaan, khusuknya tempat ibadah, tuliskan saja, kabarkan saja ilmu-ilmu yang ada disana, kita bertukar pikiran.


Jika anda bergabung dalam “Gerakan Indonesia GoBlog Banget” ini secara sederhana kita akan mendapati semacam prosesi penyematan kecil, penobatan teatrikal sebagai seorang “GoBlog”. Para “GoBlog”, saya GoBlog, anda Goblog, dia Goblog, dan mereka juga Goblog. Ya, itulah julukan kita, cara kita dipanggil, nama super mistis yang akan dipikirkan banyak orang yang terjangkit virus ini. Bayangkan jika masing-masing kita berhasil memperbaiki diri, akan tertopang pembentukan keluarga samawa, pranata sosial yang elit, masyarakat yang solid, bangsa yang terhormat, dan dunia yang serba sejahtera. Tuliskan pengetahuan yang telah anda karungi dari setiap buku kehidupan dan tuliskanlah kembali, berbagi pengetahuan, ilmu pengingat kebenaran. Apapun jenis blog anda, domain gratis (Blogspot, Wordpress, Multiplay, dll) atau sudah profesional dengan hosting dsb. Ini sesungguhnya pun adalah sebuah tindakan pencegahan atas kerusakan-kerusakan dunia yang menjadi-jadi. Terlepas dari perdebatan apakah karena faktor individual personality ataukah sistemnya yang memang sudah tidak sehat. Sehingga banyak bayi-bayi suci baru lahir didunia dan mengikuti aturan dan cara hidup modernisasi plus kamuflasenya.


Media ini hanya berusaha menyediakan wadah, wadah bagi platform dan aliran-aliran utama yang termarginalkan diatas kompetisi diskursus. Mass media yang pada akhirnya melawan penggiringan-penggiringan opini serta tindakan masyarakat korak dari garda terdepan, menuju ke asa yang lebih cerah, dunia yang lebih tenang. Melalui pendekatan sosiologis psikologis yang berusaha menunjukan bahwa Islam, benar-benar “Rahmatan lil’alamin”. Tak peduli seberapa kaya anda, seberapa miskin anda, mengingat tagline utama organisasi sosial ini, “From Heart, To Heart”. Yang berusaha menjalani kerelawanan dari “Hati” tanpa “Paksaan” tanpa “Tendensi”, mari hidup dengan hati untuk memperbaiki diri, membaca ilmu dan menuliskan ilmu. Untuk generasi tujuh ribu, sembilan ribu, sepuluh ribu tahun yang akan datang, dan seterusnya yang pastinya akan memperhatikan laku-laku kita di zaman ini. Juga efeknya terhadap peradaban mereka. Bisa jadi, mereka akan memuji dan berterima kasih, atau berkata, “Gara-gara mereka dan gara-gara mereka”.


Sebagaimana pendekatan praksiologi, cabang ilmu yang mempelajari seluk-beluk tindakan manusia. Mengapa dan bagaimana manusia bertindak?. Bahwasanya setiap tindakan manusia adalah bertujuan dan disengaja. Sebelum dilakukan, sudah barang tentu telah diniatkan dan direncanakan. Niat dan rencana itu hanya akan muncul ketika ada semacam ketidaknyamanan atau uneasiness di dalam perasaan. Atau juga semacam keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Dalam arti tindakan itu tergantung juga terhadap variabel, “Apa sebenarnya yang membuat kita tidak nyaman?” dan “Keadaan apa dan bagaimana yang kita inginkan?. Yang pada akhirnya dengan kata lain, tindakan itu terakumulasi sebab kita satu sama lain berinteraksi. Jadi mari kita katakan, “Kita tidak nyaman dengan kemungkaran”, “Kita ingin masyarakat madani juga ada di zaman ini, zaman kita”. Mari bertransformasi, pepatkan barisan, luruskan barisan, jalan ditempat, dan maju jalan.


Lantas, apakah hal seperti ini bukanya sudah banyak dilakukan oleh banyak komunitas-komunitas blogger ?. Maaf, ini bukan sekedar komunitas tapi ini adalah organisasi, keduanya adalah berbeda. Perbedaanya adalah komunitas hanyalah perkumpulan atau serikat orang-orang yang memiliki nilai dan kesamaan kepentingan tanpa sebuah pengaturan bersistem terstruktur. Dengan kata lain, perbedaannya ada pada tingkat keberadabanya yang jauh berbeda. Sebagaimana negara berdaulat, yang memiliki keberadaban di level atas, karena kemampuanya mengatur urusan yang kompleks sekalipun. Sehingga jika anda menjadi relawan disini kita wajib bersama-sama tunduk dan taat pada konsensus yang kita sepakati bersama. Pula seluruh komponen yang terintegrasi seperti; AD/ART, Visi dan Misi, Pakta Integritas, dan sebagainya. Dan “Gerakan Indonesia GoBlog Banget” adalah salah satu progam dari GSO, organisasi yang kita cintai bersama. Yang masih dan akan terus mempersatukan tali silaturahim kita para pemuda-pemudi Indonesia. Jangan lupa bahwa Indonesia pun merdeka juga dari sebab soliditas rakyatnya yang juga adalah aktivis-aktivis penyuara kebenaran. Pula bermula dari serikat-serikat warung kopi, rukun tetangga, ibu-ibu PKK (Perempuan Kurang Kerjaan), dan para pelopor juga pencetus dari kalangan pelajar (orang yang belajar). Meskipun juga serikat pelajar seperti ini dapat menyulut sebuah tragedi revolusi yang penen raya di Timur Tengah, “Arab Spring".


Namun, kita patut menginginkan model sebuah Budi Oetomo masa kini yang hari pendirianya diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional. Sebuah organisasi sosial yang berkebudayaan tanpa muatan mesin politik devide et impera, yang jua didirikan oleh para mahasiswa (STOVIA). Sebuah organisasi yang digadang-gadang sebagai awal dari pergerakan Indonesia merdeka. Masa pencerahan demi masa depan yang lebih bersinar laksana berlian. Ini tindakan pengobatan pun preventif, “Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati”. Jangan menuduh seseorang bodoh sebelum dia bicara. Meskipun perameter tersebut juga amat sangat tercermin dari tindakan. Bertindak!. From Heart, To Heart. Reading science, Writing science. Salam “Membaca Sejuta Buku”, salam “Reading a Million Books”, dan salam “GoBlog” wahai para GoBlog.





By : The Running baby
             International relation scholar

No comments:

Post a Comment

Please comment by your kindness....thanks for your visit... : )